Sabtu, 21 Mei 2011

Penyesalan

Malam menjemputku, dia menarik tubuh letihku.
Bangunlah, waktuku tinggal sepertiga masa; seru sang malam.
Ku beranjak menuju telaga yang nampak cantik keperakan terpantul cahaya langit..
Ku basuh tubuh ini dengan air telaga, dingin namun menenangkan.

Sejenak kubersimpuh di hadapan malam,
tak lama aku tersentak, karena malam menunjukkanku sesuatu
lihat di seberang telaga itu...
Mengapa muncul gunung-gunung dan samudera yang belum pernah kulihat sebelumnya?
Mengapa gunung-gunung itu begitu menyeramkan, gelap, & dengan udara yang aneh
dan...dan samudera itu, mengapa ombaknya begitu tinggi dan mengeluarkan suara seram?
sosok yg membuat bergidik................

Malam menjawab: sosok menyeramkan itu dosa-dosamu.....
Mendengar itu, darahku berdesir dingin, tulang bergemeletak, lemas dan lunglai tubuh ini.
Akhirnya aku terjerembab dengan bibir kelu bergetar dan nafas yang sesak tercekat....
ooooh Tuhan.....sudah sebegitu menyeramkannya hatiku ini?
ooooh Tuhan.....sudah begitu hinakah diri ini?
Apa yang terjadi? Mengapa aku melupakanMu dan mendustakan kata-kataMu?
Mengapa kukesampingkan cinta tulusMu? Mengapa aku begitu qorib dengan kesesatan?

Malam berdiri makin mendekat, lalu berkata:
hanya dirimu lah yg bisa mengikis gunung-gunung itu dan menyapu samudera itu,
untuk menggapai cinta Rabb-mu kembali.....

Lalu malam menjauh......................
aku masih terhenyak
aku masih kelu
aku masih terjerembab,
di anatara nafasku yg sesak, tersengal dan parau ini...aku mendesah:
Tuhan....maafkan aku.....................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar